
HALOBERAU – Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah meminta DPUPR Berau untuk menyelesaikan pembangunan sarana prasarana (sarpras) air bersih di kampung-kampung. Pasalnya, sudah ada anggaran Rp 66 miliar yang disiapkan untuk itu.
“Saya minta agar anggaran yang ada dapat dimanfaatkan secara maksimal. Karena masalah sarana prasarana air minum bersih itu belum dirasakan oleh masyarakat di semua kampung,” ungkapnya belum lama ini.
Menurutnya, air minum bersih akan terus menjadi prioritas pembahasan apabila masalah itu belum diselesaikan. Pasalnya, air bersih menjadi salah satu kebutuhan dasar yang wajib diperhatikan.
“Itu kebutuhan dasar. Jadi tidak ada kompromi untuk kebutuhan itu. Sehingga perlu dituntaskan. Itu juga untuk pemerataan pembangunan,” tegas Politisi Partai Golkar tersebut.
Terpisah, Kabid Air Minum dan Penyehatan Lingkungan DPUPR Berau, Decty Toge menjelaskan anggaran itu akan dipakai untuk pembangunan sarpras air bersih di 14 kampung.
“Di Long Ayan, Long Duhung, Long Keluh, Pegat Batumbuk, Bukit Makmur Biatan, Punan Mahakam, Muara Lesan, Tembudan, Batu Putih, Merasa, Mapulu, Pegat Bukur, Merapun, dan Long Laai,” jelasnya.
Disampaikannya, tidak semua pembangunan sarpras air minum itu merupakan pembangunan baru. Beberapa di antaranya juga merupakan pembangunan lanjutan dari tahun sebelumnya.
“Yang bangun baru itu di 6 kampung yakni Pegat Bukur, Long Ayan, Long Duhung, Long Keluh, Mapulu, dan Merapun. Sisanya merupakan pembangunan lanjutan,” terangnya.
Saat ini, lanjutnya, pihaknya tengah melakukan proses lelang menuju pembangunan sarpras air minum di kampung-kampung itu.
“Untuk yang bangun baru kami bangun intake, pipa, dan SR-nya. Kami sudah percepat lelang dan sementara proses,” imbuhnya.
Dirinya pun berharap agar fasilitas air minum yang akan dibangun itu, ke depannya dapat dikelola dengan baik oleh pemerintah kampung dan masyarakat yang menerima manfaat pembangunan itu.
“Setelah dibangun oleh PU, kampung yang kelola. Kalau bisa, kami pesan, dikelola dengan baik,” tandasnya. (Adv/ed*)
