HALOBERAU.CO.ID – Inovasi membangun harus ditumbuhkan dalam seluruh jajaran OPD di Pemkab Berau. Sehingga ide-ide segar dan kreativitas membangun bisa lebih luas dan beragam.
Serta tidak bertumpu pada ada dan tidaknya anggaran, atau cukup atau tidaknya anggaran. Hal itu seperti disampaikan Anggota Komisi I DPRD Berau, Rudi Mangunsong.
Apalagi jika keluhan tidak cukupnya anggaran itu berbarengan dengan fenomena klasik yakni Silpa.
Mengingat APBD Berau terus bertambah. Tak hanya itu, sokongan anggaran dari provinsi dan pusat untuk daerah juga selalu ada setiap tahun. Karena itu, tidak dibenarkan jika kekurangan anggaran menjadi tameng hanya untuk menutupi ketiadaan niat membangun daerah.
“Saya tidak setuju kalau misalnya dikeluhkan anggaran kurang. Dan saya paling muak kalau dengar bilang uang tidak ada. Anggaran banyak. Keluhan anggaran itu klise. Yang dipertanyakan itu niatnya,” tegasnya.
Diungkapkan Rudi, selama ini pemerintah daerah selalu mengeluh bahwa anggaran yang digelontorkan untuk sektor pembangunan tertentu masih jauh dari cukup. Namun anehnya, di akhir tahun sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) masih saja besar.
“Itu artinya apa? Sudah jelas pemerintah tidak punya niat untuk membangun. Kalau punya niat, harus ada kesamaan visi-misi. Harus ada lompatan. Jangan statis. Kalau statis maka SiLPA besar lagi. Makanya, kalau dibilang uang tidak ada, saya tidak terima,” ujarnya.
Anggaran yang ada, lanjut Rudi, sebenarnya sudah memiliki porsi yang mencukupi. Sebab setiap sektor pembangunan sudah memiliki rencana strategis (Renstra) masing-masing dan program-program yang disesuaikan dengan porsi anggaran yang disiapkan.
Diharapkan agar keluhan terkait anggaran itu tidak menjadi hambatan bagi pemerintah daerah untuk tidak kreatif dan inovatif dalam memajukan daerah. Jika keluhan itu berhasil dihilangkan maka otomatis niat untuk membangun dengan sendirinya diperkuat. (Adv/ed*)