Syarifatul Minta Pemkab Perhatikan Atlet di Berau

Berita

HALOBERAU.CO.ID – Perhatian terhadap dunia olahraga tidak bisa hanya dengan slogan. Wakil ketua I DPRD Berau Syarifatul Sya’diah menyebutkan harus ada atensi besar kepada para atlet daerah yang menurutnya belum mendapatkan porsi perhatian sesuai harapan.

Bukan hanya sekedar bonus prestasi yang dimaksud, melainkan pemenuhan sarana dan prasarana olahraga yang memadai.
Dari sudut pandang apresiasi berupa materi, memang perlu untuk memberikan semangat untuk terus mengukir prestasi membawa nama Berau di kancah olahraga nasional.

“Itupun masih kurang, tetapi yang paling penting adalah bagaimana menyiapkan fasilitas memadai, ini juga untuk mencari bakat-bakat baru dan mengasah lebih tajam talenta atlet lama,” bebernya.

Seperti contoh sirkuit, yang sudah lama sekali didengungkan untuk berdiri namun hingga kini belum ada tanda-tanda akan dibangun. Bahkan Berau justru kalah cepat oleh kabupaten tetangga, Bulungan yang sudah memiliki sirkuit.

Aksi balap liar, kebut-kebutan di jalan raya baik siang maupun malam hari oleh remaja dan pemuda menurutnya salah satu faktor pemicu karena tidak adanya fasilitas untuk berlatih. Kerap ditemukan di beberapa titik jalan dalam Ibukota Kabupaten maupun kecamatan lain aktivitas balap liar.

Memberikan kesibukan pada aktivitas olahraga, dengan menyediakan fasilitasnya dapat menghindarkan generasi muda dari aktivitas buruk yang menjadi trend negatif saat ini.

“Ya balap liar, ngelem, ngobat dan prilaku-prilaku buruk lainnya, kalau ada fasilitasnya bisa tinggal mendorong kesana, asah bakat olahraga apa yang disukai, beri apresiasi bonus atlet jika berprestasi itu jadi motivasi bagi yang lain juga,” jelasnya.

Tidak hanya pada cabang-cabang olahraga profesional, Syarifatul juga mendorong pemerintah daerah dan stakeholder lainnya untuk melestarikan olahraga tradisional. Pasalnya, ditengah derasnya arus modernisasi saat ini, permainan tradisional seperti hilang.

“Berau membuat Perda pelestarian budaya lokal, ini salah satu upaya kita untuk menjaga, dengan melestarikan permainan atau olahraga tradisional juga sebagai salah satu wujudnya,” terangnya.

Setidaknya setiap kecamatan atau setiap Kelurahan dan Kampung bisa mengagendakan event-event lomba olahraga tradisional.

Hal itu juga perlu melibatkan generasi muda terutama anak-anak agar mengenal permainan tradisional di tengah era teknologi saat ini yang menawarkan permainan berbasis teknologi.

Tidak selalu mengandalkan APBD untuk program itu, ia mengatakan perlu ada partisipasi swasta. (Adv/ed*)