HALOBERAU – Harapan puluhan anak di Kawasan Adat Terpencil (KAT) Sei Maning, Kampung Birang, Kecamatan Gunung Tabur untuk bisa belajar di ruang kelas yang layak, kian mendekati kenyataan. Selama tiga tahun terakhir, mereka harus menempuh proses belajar mengajar di rumah-rumah warga yang disulap menjadi ruang kelas darurat.
Saat meninjau langsung sekolah filial KAT Sei Maning, Kamis (11/9/2025), Wakil Bupati Berau, Gamalis, mengaku prihatin melihat kondisi sekolah tersebut. Tiga rumah warga dijadikan ruang kelas, bahkan satu rumah dibagi dua ruangan untuk menampung total 52 siswa yang belajar di sana.
Sekolah filial ini berada di bawah induk SDN 001 Birang dan hanya dijaga oleh tiga guru yang penuh dedikasi. Salah satunya adalah Sartiya, yang mengaku harus berimprovisasi setiap hari agar pembelajaran tetap berjalan efektif.
“Karena satu rumah bisa dipakai dua kelas, jadi kami harus pintar membagi waktu dan konsentrasi. Meski terbatas, kami berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anak,” ungkapnya.
Padahal sebelum ada sekolah filial ini, anak-anak harus menempuh perjalanan hingga tiga jam ke Bulungan demi bersekolah.
Melihat kondisi tersebut, Gamalis menegaskan pemerintah daerah tidak bisa tinggal diam. Ia menyebut sudah ada beberapa solusi yang tengah dipersiapkan, mulai dari kerja sama dengan perusahaan hingga pemanfaatan hibah masyarakat.
“Yang terpenting, harus ada kejelasan lahan agar pembangunan bisa berjalan lancar. Kita ingin prosesnya lebih cepat, tapi tetap aman dan sesuai aturan,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Berau, Mardiatul Idalisah, yang menargetkan pembangunan gedung sekolah bisa segera direalisasikan pada 2026.
“Lahan sudah kita lihat, posisinya strategis. Kami kejar kepastian lahannya dalam tiga bulan ini, supaya tahun depan pembangunan bisa dimulai,” jelasnya.
Dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah daerah, guru, dan masyarakat, anak-anak KAT Sei Maning akhirnya bisa berharap segera belajar di ruang kelas yang lebih layak dan nyaman. (Adv/ed*)