Kolaborasi PT Berau Coal dan FOSSBI Bawa Sepak Bola Usia Dini Tembus Panggung Nasional Lewat NCFS 2025

Berita

HALOBERAU – Kontribusi nyata dari Kabupaten Berau mendapat sorotan di tingkat nasional. Melalui Forum Sekolah Sepak Bola Indonesia (FOSSBI) Berau bersama PT Berau Coal, praktik baik pembinaan sepak bola usia dini di Bumi Batiwakkal dipresentasikan dalam ajang bergengsi National Conference of Football and Science (NCFS) 2025 yang berlangsung di Institut Teknologi Bandung (ITB), Senin-Rabu (25–27/8/2025).

Konferensi edisi kedua yang mengusung tema “Memperkuat Fondasi Sepak Bola Indonesia Menuju Piala Dunia” ini menghadirkan 51 penelitian dari mahasiswa, akademisi, pelatih hingga praktisi. Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, membuka kegiatan secara daring. Ia menekankan pentingnya forum ini dalam memperkuat ekosistem olahraga tanah air.

Salah satu penelitian yang mencuri perhatian datang dari Berau, berjudul “Sinergisitas Perusahaan Swasta dan Forum Sekolah Sepak Bola dalam Ekosistem Sepak Bola di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur”. Penelitian ini ditulis oleh Ketua FOSSBI Berau, Herry Rachmadsyah, bersama tim PT Berau Coal, yakni Rudini selaku Corporate Communication Superintendent dan Hery Syaprani selaku Community Base Development Superintendent PT Berau Coal.

Riset tersebut menyoroti penerapan Filosofi Sepak Bola Indonesia (Filanesia) di tingkat komunitas melalui kolaborasi antara FOSSBI Berau dengan PT Berau Coal. Sejak digulirkan pada 2021, kerja sama ini melahirkan capaian penting. Jumlah Sekolah Sepak Bola (SSB) meningkat dari satu menjadi 20, melibatkan lebih dari 2.000 anak usia dini, serta menghadirkan 53 pelatih aktif dengan lisensi C dan D.

“Kolaborasi berbasis komunitas ini bukan hanya membangkitkan kembali sepak bola usia dini di Berau, tetapi juga membuktikan bahwa Filanesia bisa diterapkan di daerah,” jelas Herry Rachmadsyah.

Sementara itu, Rudini menegaskan setiap inisiatif sosial yang dijalankan perusahaan harus memberi dampak nyata bagi masyarakat.

“Dengan mendukung pembinaan berbasis Filanesia, PT Berau Coal memperkuat hubungan sosial sekaligus memberi manfaat nyata. Kehadiran 20 SSB dan puluhan pelatih berlisensi adalah fondasi kokoh bagi sepak bola di Berau,” ujarnya.

Ketua Panitia NCFS 2025, Dr. Muhamad Fahmi Hasan, menambahkan bahwa riset yang dipresentasikan peserta, termasuk dari Berau, diharapkan bisa segera dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan.

“Sport science harus diterapkan nyata, bukan sekadar penelitian. Tujuan NCFS adalah menjembatani riset dan praktik,” tegasnya.

Wakil Ketua Umum PSSI sekaligus Founder Grha Gemah Nusa Foundation, Ratu Tisha Destria, juga mengapresiasi kontribusi semua pihak yang terlibat, termasuk swasta.

“NCFS bukan sekadar seminar, tapi ruang kolaborasi. Partisipasi dari komunitas hingga perusahaan, seperti FOSSBI Berau dan PT Berau Coal, adalah bukti bahwa kemajuan sepak bola butuh kebersamaan,” ucapnya.

Kehadiran riset dari Berau ini membuktikan bahwa inovasi lokal dapat berkontribusi untuk kepentingan nasional. Kolaborasi lintas pihak komunitas, perusahaan, pemerintah hingga masyarakat untuk bisa menjadi model percontohan dalam memperkuat fondasi sepak bola Indonesia menuju panggung dunia. (Adv/bc/ed*)