
HALOBERAU – Sudah bertahun lamanya masyarakat di Pulau Maratua kesulitan air bersih. Permasalahan tersebut akan segera diselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) yang telah merencanakan akan membangun embung air baku sebagai mata sumber air bersih nanti di Pulau Maratua.
Perlu diketahui, Embung merupakan bangunan konservasi air berbentuk kolam untuk menampung air hujan dan air limpasan serta sumber air lainnya untuk mendukung usaha pertanian, perkebunan, peternakan dan rumah tangga.
Kepala Bidang Sumber Daya Air DPUPR Berau, Hendra Pranata menyampaikan Embung tersebut akan memanfaatkan air hujan dari air limpasan runway Bandar Udara (Bandara) Maratua untuk ditampung kedalam embung tersebut.
“Jika hujan, air dari limpasan bandara sangat banyak. Untuk itu akan kita manfaatkan,” ungkapnya.
Dijelaskannya, embung tersebut akan didesain seperti waduk dan kolam resevoir untuk penampungannya. Namun, dirinya belum bisa memastikan luasan dari embung tersebut karena masih dalam tahap perencanaan.
“Untuk luasannya masih dalam perencanaan. Karena harus mendata curah hujan, luas tangkapan areanya dan di hitung berapa luasan resevoirnya,” ucapnya.
“Embung ini akan didesain bagaimana air dari limpasan akan mengalir kedalam resevoir ini,” tambahnya.
Hendra memperkirakan rencana pembangunan embung air tersebut akan memakan anggaran APBD Murni Berau 2024 sebesar Rp 14 miliar.
Kemudian, embung air ini sementara hanya untuk pengelolaan air baku saja. Namun, bisa jadi akan mengelola air bersih untuk dapat dijadikan air minum karena akan dikerjakan secara bertahap.
“Jika nanti memungkinkan untuk mengelola air minum, kita akan bekerja sama dengan PDAM untuk mengelolanya,” tuturnya.
Dirinya menjelaskan pengerjaan embung ini akan selesai di tahun ini. Pada Juli mendatangkan akan ditenderkan untuk pengerjaan fisiknya.
“Mudahan pada Juli mendatang pengerjaannya dapat dimulai dengan estimasi waktu 6 bulan. Jadi, dalam waktu 6 bulan tersebut kita pastikan akan selesai tahapan pertama,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Berau, Sri Juniarsih mendukung upaya DPUPR membangun embung air baku di Pulau Maratua.
“Pembangunan embung air baku tersebut akan kita mulai pada Juli 2024 mendatang,” ucapnya.
Sri menyampaikan hal ini bertujuan untuk menuntaskan permasalahan air baku untuk keperluan sehari-hari masyarakat Pulau Maratua.
Selain itu, pembangunan embung air baku ini sebagai fasilitas penunjang air baku bagi wisatawan yang berkunjung ke Pulau Maratua.
“Ini merupakan salah satu destinasi wisata unggulan Kabupaten Berau. Dengan adanya embung ini sangat terbantu untuk masyarakat maupun wisatawan,” tuturnya.
Embung ini nantinya berupa bungker, bak terbuka ataupun resevoir untuk mengairi tangkapan air hujan maupun dari tanah. Sehingga kebutuhan air baku dapat terpenuhi.
“Kita mendukung kelancaran air baku untuk digunakan untuk masyarakat, wisatawan, resort, dan penginapan,” tandasnya. (Adv/ed*)
