Inflasi di Berau Terkendali, Beras dan Cabai jadi Atensi 

Berita

HALOBERAU – Jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau meengikuti rapat koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi daerah yang dirangkaikan dengan apel siaga Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Jelang Idulfitri, bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang dipimpin oleh Mendagri melalui zoom meeting, di ruang teleconference Diskominfo Berau, Senin (1/4). 

Pelaksanaan tugas (Plt) Asisten II Mustakim Suharjana, ada tiga komoditas yang menjadi perhatian nasional dalam menghadapi inflasi, di antaranya beras, telur ayam ras dan ayam potong. Sementara, di Kabupaten Berau sendiri telur ayam ras dan ayam potong terpantau masih aman. Yang perlu diwaspadai adalah beras dan cabai. 

Rakor inflasi tersebut bertujuan untuk menjaga stabilisasi harga bahan pokok secara nasional dan khususnya di Kabupaten Berau. Berbagai upaya telah dilakukan pihaknya untuk menjaga stabilitas harga di Kabupaten Berau. Dampak fenomena El Nino yang terjadi menyebabkan pergeseran masa panen beras mundur satu bulan. Diprediksi akan panen pada bulan April ini. 

“Salah satunya dengan cara gerakan pangan yang murah menjadi solusi efektif untuk menekan harga beras di pasaran,” ungkapnya. 

Sedangkan, harga telur ayam ras di Berau sangat dipengaruhi oleh harga jagung. Di mana saat ini panen jagung sudah dilakukan sehingga, telur ayam ras di Berau dapat dikendalikan. 

“Kalau untuk ayam potong kita sudah surplus bahkan dikirim ke Kaltara. Harganya saat ini juga stabil,” terangnya. 

Pihaknya juga telah melakukan inspeksi dadakan (Sidak) pasokan dan harga pangan bersama TNI, POLRI, distributor panan, Bulog dan pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD), yang telah dilakukan Maret lalu. Dan rencananya akan dilakukan satu kali lagi jelang Lebaran 2024. Sesuai dengan prognosa ketersediaan pangan dan pemantauan harian harga pangan. 

Lebih lanjut dikatakannya, melalui dinas terkait, Pemkab Berau melakukan pengambilan sampel Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) sebanyak enam kali untuk sejumlah komoditas pangan. 

“Dari hasil uji rapid yang dilakukan hasilnya semua sayur dan buah yang dijual di Berau aman dan layak dikonsumsi masyarakat,” bebernya. 

Sementara, untuk menekan harga cabai di Berau, Pemkab Berau gencar melakukan gerakan tanam cabai. Yang menyasar kepada kelompok ibu-ibu atau kelompok wanita tani (KWT). Dinas Pangan Berau telah mengawali gerakan tersebut dengan menanam cabai di halaman belakang kantornya bersama TP PKK Berau, Februari lalu. 

“Semoga gerakan menanam cabai ini menjadi motivasi bagi masyarakat untuk melalukan hal yang sama,” ucapnya. 

Mustakim mengimbau kepada masyarakat untuk membeli barang yang penting-penting saja. Tidak perlu panik dengan membeli dalam jumlah banyak sekaligus. Karena stok di Berau masih aman dan terkendali. “Biasakan untuk menawar harga barang, bisa dipelopori oleh kelompok ibu-ibu untuk menawar barang,” tandasnya. (Adv/ed*)