Waspada Jalur Masuk ke Berau, DPRD Ingatkan Ancaman Penduduk Ilegal

Berita

HALOBERAU – Kemudahan akses masuk ke Kabupaten Berau kini menjadi perhatian serius. Anggota Komisi I DPRD Berau, Frans Lewi, mengingatkan potensi ancaman dari pendatang ilegal yang bisa saja bermukim secara diam-diam tanpa terdata.

Peringatan ini disampaikan Frans menyusul pengungkapan kasus dugaan terorisme di Jalan Milono, Tanjung Redeb, beberapa waktu lalu. Kasus tersebut menyoroti pentingnya pengawasan ketat terhadap arus pendatang demi menjaga keamanan daerah.

“Situasi ini memang menjadi perhatian Komisi I, khususnya dalam kemitraan dengan Kesbangpol. Kesadaran masyarakat terhadap sistem keamanan lingkungan harus ditingkatkan, salah satunya dengan kewajiban tamu melapor,” ujarnya, Selasa (22/7/2025) lalu.

Frans menekankan, Ketua RT sebagai pejabat paling dekat dengan warga memegang peran penting dalam pendataan penduduk. Ia mendorong agar sosialisasi tamu wajib lapor lebih digiatkan, sehingga setiap pendatang dapat terdata dengan baik.

“Jangan sampai ada pendatang masuk tanpa sepengetahuan pihak RT. Kalau aturan ini dijalankan dengan disiplin, potensi munculnya penduduk ilegal bisa ditekan,” tegasnya.

Ia juga meminta instansi terkait bergerak cepat menindaklanjuti setiap laporan masyarakat terkait aktivitas mencurigakan. 

“Kesigapan dalam merespons laporan sangat penting. Kewaspadaan kita bersama adalah kunci menjaga keamanan dan ketertiban di Berau,” tambahnya.

Sebelumnya, warga Jalan Milono, Tanjung Redeb, dikejutkan oleh operasi Tim Densus 88 pada Kamis (17/7/2025) pagi, yang menangkap pasangan suami istri terduga teroris. Pasangan tersebut diketahui berasal dari Palu, Sulawesi, namun identitas dan domisili mereka tidak pernah dilaporkan kepada Ketua RT setempat. (Adv/suh*)