Bupati Sentil Warga Mampu yang Pakai Gas Melon, Sri Juniarsih Mas: Jangan Lepas dari Nalar dan Diri

Berita

HALOBERAU – Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, mengingatkan pentingnya kesadaran dan empati sosial dalam penggunaan LPG 3 kilogram (gas melon) yang merupakan barang bersubsidi. Pesan bupati ini ditujukan kepada masyarakat yang secara ekonomi mampu namun masih memanfaatkan LPG 3 kg.

Menurut Sri, salah satu penyebab kelangkaan gas melon adalah masih banyaknya warga di luar kategori penerima subsidi yang ikut menggunakannya.

“Ini sebenarnya persoalan kesadaran diri dan rasa malu. Kalau sudah mampu, seharusnya tidak perlu menggunakan LPG 3 kg yang jelas-jelas diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu. Jangan sampai kita tergolong LND, yaitu ‘Lepas dari Nalar dan Diri’,” tegasnya, Minggu (10/8/2025) lalu.

Ia menambahkan, pemerintah telah menyediakan alternatif bagi warga mampu, seperti LPG non-subsidi berwarna pink yang kini tersedia di berbagai pangkalan resmi.

“Gunakanlah LPG non-subsidi sebagai bentuk kepedulian dan empati kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Ini soal moral, bukan sekadar urusan teknis distribusi,” ujarnya.

Sri juga menyoroti masih adanya aparatur sipil negara (ASN) atau pegawai negeri sipil (PNS) yang menggunakan LPG bersubsidi. Padahal, mereka dinilai memiliki kemampuan ekonomi memadai dan tidak termasuk sasaran program subsidi energi.

“Sebagai abdi negara, mereka seharusnya memberi contoh, bukan justru ikut menikmati hak subsidi yang bukan untuk mereka,” ungkapnya.

Sri menegaskan, perilaku semacam ini tidak hanya mencederai semangat keadilan sosial, tetapi juga memperburuk ketimpangan akses energi bagi warga yang benar-benar membutuhkan.

“Saya berharap adanya kesadaran dari masyarakat yang mampu untuk berhenti menggunakan gas subsidi,” pungkasnya. (Adv/suh*)