Warga Binaan Rutan Kelas IIB Tanjung Redeb Ikuti Pelatihan Membatik Bersama Pengrajin Batik Lokal

Berita

HALOBERAU – Warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Tanjung Redeb kembali mendapatkan pembinaan kemandirian melalui pelatihan keterampilan membatik. Pelatihan ini digelar langsung di dalam lingkungan rutan dan diikuti oleh 25 warga binaan, Jumat (4/7/2025).

Menariknya, pelatihan ini menghadirkan narasumber dari kalangan profesional, yakni Owner Putri Maluang Batik, Putri Arofah, seorang pengusaha dan pengrajin batik lokal yang telah berpengalaman di Berau.

Kepala Rutan Kelas IIB Tanjung Redeb,Yudhi Hairudin, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian yang bertujuan membekali warga binaan dengan keterampilan produktif dan bernilai ekonomi.

“Kami ingin warga binaan tidak hanya menjalani masa pidana, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk berkembang dan mandiri. Dengan pelatihan membatik ini, mereka dapat mengenal seni budaya lokal sekaligus memiliki keterampilan yang bisa dimanfaatka setelah selesai menjalani masa tahanan,” jelas Yudhi.

Yudhi juga menyampaikan bahwa hasil karya batik para warga binaan nantinya akan dipasarkan melalui kerja sama dengan Putri Maluang Batik. Selain itu, pihak rutan juga tengah menyiapkan galeri batik khusus di dalam rutan untuk menampung dan memamerkan hasil karya para peserta.

“Karya batik warga binaan ini akan kami pasarkan melalui Putri Maluang Batik. Dalam kegiatan ini kami memang berkolaborasi. Rencananya, kami akan sediakan galeri batik di rutan,” tambahnya.

Karena tingginya minat warga binaan, pelatihan ini akan dilakukan secara bertahap. Saat ini baru 25 orang yang bisa mengikuti pelatihan dalam satu sesi.

“Antusiasme sangat tinggi, semua warga binaan ingin ikut serta dalam pelatihan membatik ini. Karena keterbatasan waktu dan kapasitas, pelatihan kami lakukan secara bertahap,” imbuhnya.

Sementara itu, Putri Arofah mengaku senang bisa berbagi pengalaman membatik kepada warga binaan. Ia bahkan menyebut ada peserta yang menunjukkan potensi luar biasa dalam bidang ini.

“Ini pengalaman pertama saya melatih warga binaan, dan saya tak menyangka mereka cukup terampil. Bahkan ada dua peserta yang punya potensi bagus membatik,” ungkapnya.

Ia pun berharap kerja sama dengan Rutan Kelas IIB Tanjung Redeb bisa terus berlanjut, guna memperkenalkan dan mempertahankan budaya batik khas Berau.

“Saya berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut dan kerja sama kami tetap terjalin untuk mempertahankan seni budaya lokal, terutama batik khas Berau,” tutupnya. (*)