HALOBERAU – Pembangunan sarana prasarana (sarpras) air bersih TA 2024, baik di kota maupun di kampung-kampung sudah dan sedang berjalan. DPUPR Berau pun optimis pembangunan sarpras tersebut akan berakhir tahun ini.
“Target kami harus tuntas tahun ini, walaupun mungkin ada yang dilanjutkan tahun depan,” ungkap Kepala Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan DDPUPR Berau, Decty Toga Maduli.
Disampaikannya, tahun ini pembangunan sarpras air bersih akan berlangsung di 14 kampung. Adapun jumlah anggaran yang digunakan untuk pembangunan itu sejumlah Rp 66 miliar.
Tak hanya itu terdapat pula pembangunan di wilayah perkotaan khususnya di Labanan dengan anggaran Rp 53 miliar dan Singkuang Rp 37 miliar.
“Anggarannya capai Rp 146 miliar. Itu untuk kampung dan kota. Labanan dan Singkuang sudah masuk zona kota bukan kampung lagi,” jelasnya.
Pembangunan SPAM Labanan, sambungnya, merupakan lanjutan dari pembangunan tahap pertama yang sudah dilaksanakan pada 2023 lalu. SPAM itu dibangun untuk menyediakan air minum bagi masyarakat di 5 kampung.
Tak hanya SPAM Labanan. SPAM Singkuang juga memasuki tahap dua pembangunannya dengan pagu anggaran senilai Rp 37 miliar. Namun, SPAM ini sesuai prediksi masih dilanjutkan hingga tahun 2025.
“Sehingga begitu SPAM Singkuang baru telah rampung dibangun, maka SPAM Singkuang lama yang terletak di eks penyeberangan LCT akan ditutup. Karena sudah tidak bisa ditingkatkan lagi,” imbuhnya.
Sedangkan kampung-kampung yang disasar pembangunan itu antara lain Long Ayan, Long Duhung, Long Keluh, dan Pegat Batumbuk, Bukit Makmur, Biatan, Punan Mahakam, Muara Lesan, Tembudan, Batu Putih, Merasa, Mapulu, Pegat Bukur, Merapun, dan Long Laai.
Kendati demikian, ditambahkan Decty tidak semua pembangunan sarpras air minum itu merupakan pembangunan baru. Beberapa di antaranya juga merupakan pembangunan lanjutan dari tahun sebelumnya.
“Yang bangun baru itu di 6 kampung yakni Pegat Bukur, Long Ayan, Long Duhung, Long Keluh, Mapulu, dan Merapun. Sisanya merupakan pembangunan lanjutan,” tandasnya. (Ed*)