HALOBERAU – Kawasan jalan Albina, Kecamatan Tanjung Redeb masuk dalam rancangan penanganan banjir. Rencana tersebut diungkapkan Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Hendra Pranata. Ia menyebut alasannya karena kawasan tersebut rawan banjir.
Hendra menyebut tahun 2024 ini hingga di tahun selanjutnya akan ada pembangunan drainase serta limpasan untuk mengantisipasi banjir yang kerap kali melanda kawasan tersebut. DPUPR Berau akan mengucurkan anggaran sebesar Rp 9 miliar.
“Kami akan lakukan penanganan di jalan tersebut untuk menanggulangi banjir,” ungkapnya.
Dijelaskannya, jalur aliran air akan dilakukan di Jalan Albina kemudian diarahkan ke Jalan Pembangunan I. Namun, karena kontur jalan lembah dan gunung, aliran tersebut akan dialihkan menuju Jalan Albina 3, Tanjung Redeb.
“Nanti dia belok ke Albina 3, setelah itu diarahkan ke jaringan Maritam,” ujarnya.
Kemudian, aliran tersebut akan diarahkan melalui dua arah, baik jaringan Maritam atau Jaringan Pulau Kakaban untuk dialirkan ke saluran besar.
“Untuk tahun ini kami kerjakan kalau jalur Albina 3 sudah selesai,” jelasnya.
Dengan penanganan ini, harapannya permasalahan banjir yang kerap terjadi di Jalan Albina bisa teratasi. “Kami kebut memang pekerjaan, sehingga penanganannya maksimal,” pungkasnya.
Perlu diketahui, pada tahun 2021-2022 pihaknya telah membuat kolam detensi atau kolam resapan yang konstruksinya dibarengi dengan pembangunan beronjong. Guna kolam resapan tersebut untuk menampung aliran air hujan yang tidak terlalu deras.
“Apabila hujan turun bisa ditampung pada kolam resapan, sehingga mengurangi genangan air yang ada di jalan,” bebernya.
Dengan luasnya area Sei Bedungun dan banyaknya pembukaan lahan di wilayah atas, sayangnya kolam tersebut tidak terlalu maksimal berfungsi. Tahun ini bakal ditembuskan saluran pembuangan dari kolam resapan menuju ke sungai.
Adapun kegiatan yang dimaksud adalah pembangunan drainase kawasan Sei Bedungun yang nilainya sekitar Rp 30 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) murni 2024.
Untuk Progres saat ini, telah dibuatkan saluran pembuangannya dari Jalan Muslimin sampai ke sungai. Targetnya pekerjaan selesai sampai akhir Desember.
“Tapi sepertinya belum sampai Desember pekerjaan drainase ini sudah selesai. Kemungkinan Oktober ini selesai,” imbuhnya.
Sebenarnya, kata Hendra, jalur penanganannya tersebar. Hanya saja yang saat ini menjadi fokus adalah Jalan SMP sepanjang 600 meter (M). Sedangkan, untuk pembangunan drainase di Jalan Kedaung sudah tuntas dikerjakan, tinggal dirapikan lagi di Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan DPUPR Berau.
Pihaknya juga tengah mengerjakan drainase dari simpang Jalan Muslimin menuju ke kolam resapan. Apabila pekerjaan tersebut selesai, diyakini dapat menekan banjir yang terjadi di Kedaung.
“Kita harapkan dari upaya ini semua permasalahan banjir di wilayah perkotaan dapat terselesaikan,” tandasnya. (jj*)