HALOBERAU – Tiga atlet kriket asal Kabupaten Berau, Kalimantan Timur berhasil menorehkan prestasi dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Mereka pulang menyewa mobil rental Samarinda-Berau dengan menempuh perjalanan darat sekitar 14 jam lamanya.
Kedatangannya disambut dengan pengalungan bunga oleh pengurus KONI Berau yang berlangsung di Kantor KONI Berau, Gedung Gor Pemuda, Senin (23/9/2024).
Ketiganya adalah, Berlian Duma Pare, Filidia Ritonga dan Noor Ainah. Dengan penuh haru mereka menyampaikan rasa bangganya kepada Ketua KONI Berau, Taupan Madjid, karena telah berhasil maraih prestasi dengan membawa pulang medali emas dan perak dalam ajang olahraga terbesar di Indonesia.
Dalam kesempatan ini juga, ketiga atlet kriket ini meminta perhatian pemerintah daerah agar disediakan fasilitas tempat latihan yang memadai. Karena, dengan adanya tempat latihan, atlet kriket dapat berlatih rutin untuk meningkatkan kemampuan dan melahirkan generasi atlet kriket selanjutnya.
Seperti pengakuan Berlian Duma Pare yang setiap hari berlatih di depan rumahnya. Ia membuat sendiri tempat latihannya dengan memasang jaring di area halaman rumahnya.
“Saya setiap hari latihannya di halaman rumah. Setiap hari pukul-pukul bola. Besar harapan kami di Berau ada lapangan untuk kami latihan setiap hari,” keluhnya.
Berlian juga mengunggapkan selama ini tidak pernah merasakan bantuan dari pemerintah daerah ketika dirinya ingin mengikuti berbagai ajang perlombaan di tingkat nasional maupun internasional.
“Sejak saya jadi atlet kriket sejak tahun 2016 belum pernah merasakan uang saku dari Berau. Malahan uang pribadi saya yang lebih banyak,” ungkapnya.
Ketua KONI Berau, Taupan Madjid mengatakan akan terus memperhatikan atlet-atlet Berau. Taupan merasa sangat bangga atas prestasi yang telah ditorehkan oleh para atlet Berau pada PON XXI Aceh-Sumut. Namun, ia juga merasa prihatin atas permasalahan yang selama ini dirasakan oleh para atlet dari masing-masing cabor.
“Saya sangat bangga dengan prestasi yang telah diraih oleh para atlet kita pada PON kali ini. Saya juga prihatin setelah mendengar langsung keluhan-keluhan atlet kriket kita ini. Apalagi saya dengar langsung mereka pulang ke Berau menggunakan mobil rental dari Samarinda,” ujarnya.
Taupan berjanji dalam periodenya di KONI Berau akan membenahi semua permasalahan yang dialami oleh para atlet. Itu dilakukan untuk memajukan bidang olahraga agar memberikan kesejahteraan kepada atlet-atlet di Berau.
“Akan kita benahi semuanya. Saya tidak mau kedepannya ada atlet saya mengeluhkan hal seperti ini,” katanya.
“Kami pengurus KONI segera melakukan koordinasi ke pemerintah daerah untuk membenahi ini semua,” lanjutnya.
Taupan juga menyebut akan ada bonus diberikan kepada atlet peraih medali di ajang PON XXI Aceh-Sumut 2024. Meski tidak disebutkan besaran nominalnya, bonus untuk atlet ini sudah masuk dalam pengajuan Dispora Berau anggaran tahun 2025.
“Saya dengar informasi dari Dispora Berau akan dianggarkan pada anggaran perubahan tahun depan. Belum ada disebut angkanya. Tapi, sebagai bahan bandingan, Kutai Timur sudah mengeluarkan angka sebesar Rp 150 juta untuj atlet peraih emas. Angka itu memang pantas diberikan kepada atlet,” pungkasnya. (*)