HALOBERAU – Puluhan karyawan tambang diduga mengalami keracunan massal. Para korban telah mendapatkan penanganan pihak RSUD dr Abdul Rivai sejak, Jumat (20/92024) lalu.
Berdasarkan informasi yang diterima, puluhan korban tersebut merupakan karyawan PT Sumer Mitra Jaya (PT SMJ) yang beroperasi di wilayah Kecamatan Teluk Bayur.
Melalui Humas RSUD dr Abdul Rivai, Dani Apriat mengkonfirmasi telah menerima sebanyak 72 pasien yang mengalami keluhan pusing, lemas, sakit perut disertai BAB terus-menerus. Kondisi pasien juga kini telah mulai membaik dan diperbolehkan pulang. Tersisa ada enam pasien yang masih dirawat di ruang Teratai dan ruang Edelweiss RSUD dr Abdul Rivai.
“Hari ini, Minggu 22 September ada tambahan 14 pasien telah ditangani di ruang UGD. Dari data kami totalnya ada 72 pasien. Kondisi pasien saat ini juga membaik. Kini tersisa enam orang yang masih dirawat. Kondisinya semuanya telah membaik,” ujarnya.
Adapun satu korban meninggal dunia yang diketahui berinisial Nw berusia 48 tahun belum dapat dipastikan penyebab kematiannya, apakah keracunan atau tidak. Berdasarkan informasi yang diperoleh, Nw juga merupakan karyawan dari PT SMJ.
“Pihak kami memang benar ada menerima satu jenazah dan masih berada di kamar jenazah rumah sakit. Almarhum ini informasinya meninggal dunia di kamar kosnya. Kami tidak bisa memastikan apakah penyebabnya dari keracunan ini karena yang bisa memastikan itu adalah pihak kepolisian,” jelasnya.
Sementara itu, Wilson Wodon saudara kandung Nw juga belum bisa memberikan komentar lebih jauh terkait masalah ini. Pihaknya beralasan masih mengurus pemulangan jenazah korban ke daerah asalnya di Palu, Sulawesi Tengah.
“Mohon maaf kami dari pihak keluarga saat ini fokus untuk mengurus kepulangan jenazah almarhum. Setelah ini kami baru bisa memberikan komentar ke teman-teman media,” ucap Wilson.
Terkait keracunanan massal, media ini juga telah mencoba mengkonfirmasi ke pihak perusahaan melalui pesan WhatsApp. Hingga berita ini diterbitkan pihak perusahaan belum memberikan respon apapun. (*)