
HALOBERAU – Perahu panjang telah menjadi tradisi masyarakat di Bumi Batiwakkal. Mendayung perahu panjang juga telah menjadi olahraga yang sering diperlombakan. Setiap pelaksanaannya pun selalu membuat masyarakat terhibur dan menarik antusiasme.
Sehingganya, bupati Berau, Sri Juniarsih Mas berkeinginan ajang perlombaan olahraga mendayung perahu panjang ini dapat terus dilaksanakan karena menurutnya ini baik untuk menjaga tradisi warga banua.
“Perahu panjang merupakan simbol masyarakat Berau yang memang dahulu bergantung pada perahu untuk melakukan aktivitas keseharian,” tutur Sri.
“Saya ingin perlombaan seperti ini terus dilaksankan karena lewat ajang seperti ini kita bisa merawat dan menjaga tradisi,” sambungnya.
Dijelaskannya, Pemerintah Kabupaten Berau akan terus mendorong dan mendukung masyarakat untuk mengadakan perlombaan mendayung perahu panjang.
“Selama ini yang kita lihat perlombaannya diadakan antar kampung atau tingkat Kecamatan saja. Saya berkeinginan perlombaan perahu panjang ini diadakan lebih meriah lagi untuk tingkat kabupaten/kota. Kita adakan di Berau sebagai tuan rumah,” seru Sri dalam sambutannya saat menghadiri perlombaan perahu panjang di Kampung Pegat Bukur, Minggu (21/4).
Menurutnya, hal itu bisa terwujud. Pihaknya akan mendorong Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau untuk berkolaborasi menyusun rencana untuk mengadakan even perlombaan perahu panjang sekabupaten/kota.
“Saya kira ini bisa kita adakan. Kita sebagai tuan rumah dalam pelaksananya. Ide saya demikian,” lanjutnya.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas turut hadir menyaksikan perlombaan perahu panjang yang digelar masyarakat Kampung Pegat Bukur, Kecamatan Sambaliung pada Minggu (21/4/2024). Ia berbaur dengan masyarakat menyaksikan keseruan perlombaan.
Kepala Kampung Pegat Bukur, Suharyadi Kusuma mengatakan, pihaknya rutin menggelar perlombaan perahu panjang. Dengan tujuan untuk menjaga tradisi sekaligus mempererat keharmonisan masyarakat.
“Mendayung perahu merupakan bagian sejarah dari kampung kami. Pegat Bukur atau Batu Bual sangatlah erat kaitannya dengan perahu,” ungkapnya.
Dalam waktu dekat ini pihaknya akan kembali mengadakan perlombaan perahu panjang. Dan di akhir acara bupati menyerahkan hadiah kepada kelima pemenang lomba perahu panjang.
“Kami sangat berterima kasih kepada bupati Berau yang selalu mendukung kegiatan kami. Dan kami juga menyambut positif rencana bupati yang ingin mengadakan perlobaan perahu panjang ke tingkat yang lebih besar,” pungkasnya. (Adv/ed*)
