Nasib Korban Kebakaran Pegat Bukur

Berita

HALOBERAU – Kebakaran hebat yang menghanguskan 98 rumah warga di Kampung Pegat Bukur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur membuat 148 kepala keluarga terpaksa kehilangan tempat tinggal.

Para korban kebakaran kini mengungsi secara mandiri. Ada yang memilih mendirikan tenda di lokasi kebakaran, ada juga yang tinggal di rumah ibadah dan menumpang di rumah tetangganya.

Satu kepala keluarga yang memilih mendirikan tenda di atas bekas bangunan rumahnya yang sudah terbakar mengaku kebingungan ingin pindah kemana. Tak ada pilihan lain selain mendirikan tenda dari terpal untuk ia tinggali sementara.

Selanjutnya, terdapat juga 12 kepala keluarga yang menempati gereja dan 2 kepala keluarga tinggal sementara di mushola. Para korban kebakaran ini mengaku belum tau sampai kapan mereka akan tinggal di pengungsian.

Elton, salah satu korban kebakaran mengaku tinggal sementara di rumah keluarganya yang ada di kampung Pegat Bukur. Ia dan lainnya kini berharap bantuan dari relawan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

“Sementara ini kami mengambil keperluan seperti pakaian, sembako dan keperluan anak-anak di posko yang menampung logistik bantuan untuk korban kebakaran,” tuturnya.

“Barang berharga sudah lenyap terbakar. Hanya baju di badan saja yang tersisa,” pilunya.

Kepala Kampung Pegat Bukur, Suharyadi Kusuma mengatakan, bantuan untuk korban kebakaran terus berdatangan. Bantuan sembako, pakaian dan lainnya ditampung di kantor kelurahan Pegat Bukur. Diharapkan juga akan segera ada pembangunan hunian baru untuk para korban.

“Kondisi saat ini cukup stabil. Para korban kebakaran memilih berpencar mencari tempat tinggal sementara,” ujarnya.

“Bantuan juga sudah kami salurkan dan telah menyediakan dapur umum. Kami hanya berharap ada bantuan untuk pembangunan rumah kayak huni untuk warga kami yang terdampak dari musibah ini,” harapnya.

Sementara itu, penyebab kebakaran masih menjadi misteri. Pihak kepolisian belum ada mengeluarkan hasil perkembangan olah TKP, dengan dalih masih melakukan pendalaman penyelidikan. (*)