50 Tahun KNPI Berau, Pemuda Minta “Rumah Besar” untuk Berkarya

Berita

HALOBERAU a Memasuki usia ke-50, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Berau tetap konsisten menjadi wadah bagi generasi muda untuk berkarya dan berkontribusi dalam pembangunan daerah. Namun, di balik semangat tersebut, masih ada satu kendala besar yang membayangi, KNPI Berau belum memiliki gedung atau sekretariat permanen.

Harapan itu disampaikan Ketua DPD KNPI Berau, Hardiansyah, saat penutupan rangkaian Festival Pemuda yang berlangsung sejak 8-14 Agustus di panggung Amfiteater Taman Sanggam, Tanjung Redeb. 

Di hadapan pejabat daerah, tokoh masyarakat, dan ratusan pemuda, Hardi mengajak pemerintah daerah untuk memberikan perhatian serius terhadap kebutuhan fasilitas tersebut.

“Sudah 50 tahun KNPI berdiri, tapi kami belum punya gedung tetap. Kami berharap pembangunan gedung KNPI bisa dimasukkan dalam anggaran murni. Harapannya, sebelum palu diketok di rapat paripurna, anggarannya sudah disetujui sehingga akhir tahun ini atau awal tahun depan pondasinya bisa mulai dibangun,” ujarnya.

Hardiansyah mengapresiasi Bupati Berau Sri Juniarsih dan wakilnya, Gamalis yang meminjamkan rumah pribadinya sebagai sekretariat sementara. Namun, menurutnya, solusi itu tidak bisa menjadi permanen.

“Kami butuh fasilitas yang benar-benar menjadi rumah besar pemuda Berau, tempat kami merancang program dan mengonsolidasikan gerakan,” tegasnya.

Meski tanpa gedung, KNPI Berau tahun ini sukses menggelar berbagai kegiatan, mulai dari kampanye anti-narkoba dan judi online, dialog kebangsaan, hingga dukungan untuk pelaku UMKM dan komunitas kreatif. Seluruh agenda tersebut dibiayai secara mandiri melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan swasta, tanpa bantuan APBD.

“Semua digagas dan dijalankan oleh pemuda Berau secara mandiri. Ini bukti kalau pemuda Berau punya kreatifitas yang besar,” tuturnya.

Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Berau, Gamalis, mengaku memahami kebutuhan KNPI akan fasilitas permanen. Ia berjanji akan membahasnya bersama DPRD dan OPD terkait untuk melihat peluang penganggaran.

“Saya sepakat, pemuda harus punya rumah besar untuk berkumpul dan berinovasi. Kita akan komunikasikan ini dengan legislatif dan melihat kemungkinan masuk ke anggaran murni. Pemuda adalah aset daerah, jadi wajar kalau mereka difasilitasi,” kata Wabup Gamalis.

Wabup Gamalis juga mengapresiasi kemandirian KNPI Berau dalam melaksanakan kegiatan tanpa bergantung pada APBD. Menurutnya, hal tersebut membuktikan bahwa pemuda Berau memiliki kreativitas dan kapasitas yang layak didukung pemerintah.

“Dengan keterbatasan fasilitas, mereka tetap bisa menggelar acara besar yang berdampak positif. Itu bukti bahwa pemuda Berau punya kreativitas dan kapasitas yang layak didukung, termasuk dengan fasilitas memadai,” tutupnya. (Adv/ed*)