HALOBERAU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) telah menyiapkan anggaran sejumlah Rp 6 miliar untuk menangani perbaikan jalan dan jembatan menuju Kampung Long Lamcin di Kecamatan Kelay.
Kepala Bidang (Kabid) Preservasi Jalan dan Jembatan DPUPR Berau, Junaidi menegaskan perbaikan jalan dan jembatan itu perlu dilakukan mengingat kondisi jalan dan jembatan di wilayah itu rusak parah. Anggaran yang ada juga sudah masuk di DPA pihaknya.
“Tahun ini di APBD-P ada pengadaan armco gorong-gorong baja bergelombang dan bailey. Anggarannya sudah disetujui. Tinggal realisasi pengadaan material. Pengadaan bailey Rp 4 miliar, armco Rp 2 miliar,” ungkapnya.
Disampaikannya, DPUPR Berau sudah meninjau kondisi jalan dan jembatan yang mengalami kerusakan tersebut pada Juni 2024 lalu. Situasi di lapangan memang menunjukkan bahwa jalan dan jembatan yang ada selayaknya ditangani segera.
“Aku ke sana waktu itu, sekitar Bulan Juni tanggal 20-an. Memang parahlah. Mobil kami juga sangkut. Kami juga sudah ninjau kemarin posisi untuk pasang gorong-gorong baja bergelombang dan bailey,” bebernya.
Diakuinya, saat peninjauan atau survei dilakukan kerusakan jalan tidak separah jembatan. Meskipun jalan berada dalam kondisi rusak berat, jalan tersebut masih bisa dilalui. Sedangkan jembatan tidak bisa dilalui oleh masyarakat.
“Jalan masih mending. Kalau jembatan orang tidak bisa lewat sama sekali. Kalau nanti kita ke sana untuk angkut material, jalan kita benahi juga. Nah program itu adanya di APBD-P. Mudah-mudahan bulan depan kita sudah bisa adakan materialnya,” jelasnya.
Kondisi jalan rusak tersebut, lanjutnya, turut diakibatkan oleh banyaknya kendaraan logging yang melintas setiap hari di atas badan jalan itu. Berikutnya diperparah oleh banyaknya anak sungai yang mengalir dan menggenangi badan jalan.
“Memang ada banyak anak sungai yang melintas di jalan. Sehingga itu nanti mau kita pasang armco gorong-gorong baja bergelombang untuk timbun dulu,” terangnya.
Meskipun akan diperbaiki, tambahnya, penanganan yang ada tidak bersifat permanen. Namun, yang pasti kondisi kerusakan yang parah itu bisa diatasi terlebih dahulu agar bisa dilalui oleh masyarakat dan kendaraan yang melintas.
“Kalau sudah ada material kita akan segera ke lokasi. Nanti kita minta dukungan juga dari perusahaan dan koordinasi dengan masyarakat untuk perbaikan itu. Jadi, rencananya kolaborasi,” imbuhnya.
Menanggapi media ini terkait status jalan entah berada di atas Kawasan Budidaya Kehutanan (KBK) atau tidak, Junaidi menegaskan sedang melakukan koordinasi dengan pihak yang berwenang. Berikutnya, memastikan lagi statusnya sesuai SK terbaru penetapan kawasan hutan.
“Ada informasi ada sebagian yang sudah dilepas, ada sebagian masih belum. Makanya pengadaan bailey dan armco ini yang semi permanen. Pokoknya kita upayakan untuk masyarakatlah, lebih bagus dari kondisi yang ada saat ini,” tandasnya. (Ed*)