HALOBERAU – Mahal dan langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) masih menyimpan kendala tersendiri di sektor perikanan. Pasalnya, BBM turut menyebabkan menurunnya produksi ikan pada semester 2 tahun 2023 lalu.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi III DPRD Berau, Sakirman menjelaskan masalah mahal dan langkanya BBM mesti menjadi perhatian serius Pemkab Berau. Berikutnya mencari solusi untuk mengatasinya.
“Kami minta Diskoperindag Berau untuk segera mencari solusi terkait kesulitan yang dihadapi nelayan dalam mendapatkan pasokan BBM,” ungkapnya.
Disampaikannya, kesulitan dalam mendapatkan BBM tersebut dapat berdampak negatif pada aktivitas penangkapan ikan. Berikutnya, akan mengurangi produksi hasil perikanan.
“Sehingga memang ditemukan solusi agar pasokan BBM untuk nelayan dapat terpenuhi dengan baik. Sehingga mereka dapat melanjutkan aktivitas penangkapan ikan dengan lancar,” pintanya.
Diusulkan Sakirman, Pemkab Berau mesti membangun kerja sama dengan semua pihak untuk dapat mencari solusi atas persoalan itu.
“Kami mengajak semua pihak untuk bersatu dalam menangani masalah ini, demi kesejahteraan nelayan dan kelangsungan sektor perikanan di Berau,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Dinas (Diskan) Perikanan Berau Dahniar Ratnawati membenarkan bahwa kendala menurunnya produksi ikan laut, umum, dan budidaya juga terjadi karena mahal dan langkanya BBM untuk nelayan.
“Tapi kami sudah mengusulkan ke BPH Migas kuota setiap bulan sesuai dengan kap mesin yang layak untuk mendapat BBM subsidi. Sedangkan penyaluran BBM menjadi kewenangan SPBN dan SPBU yang ditunjuk oleh Pertamina,” bebernya.
Meskipun usulan penambahan kuota BBM itu sudah diajukan, Dahniar menegaskan pihaknya akan berupaya maksimal untuk memfasilitasi penambahan SPBN untuk nelayan di sentra yang belum ada seperti di wilayah Kecamatan Tabalar.
“Lalu untuk ketersediaan ikan memang cuaca juga berpengaruh dan kondisi alam, seperti bulan terang. Namun kami akan fasilitasi investor yang siap untuk pengembangan coolstorage. Selain itu agar nelayan bisa melaut kami memfasilitasi usulan life jaket ke provinsi,” paparnya.
Coolstorage, tambahnya, akan digunakan untuk menyimpan ikan agar bertahan lebih lama. Hal itu juga bertujuan untuk mengantisipasi ketersediaan ikan tetap mencukupi ketika cuaca kurang bersahabat.
“Di TPI sudah ada bangunan untuk coolstorage dan gudang beku. Tinggal mesin saja. Selain di TPI ada juga wilayah sentra nelayan yang perlu diusulkan ke provonsi seperti Tabalar, Talisayan, dan Pulau Derawan,” pungkasnya. (Adv/ed*)
