Madri Pani Minta RS Pratama Talisayan Diperhatikan

Berita

HALOBERAU – Ketua DPRD Berau, Madri Pani meminta pemerintah daerah untuk memperhatikan pembangunan Rumah Sakit (RS) di Berau, termasuk RS Pratama Talisayan.

Pasalnya, jumlah ruangan di RS wilayah pesisir selatan Berau tersebut masih kurang. Tak hanya itu, tenaga kesehatan (nakes) yang mengabdi di RS tersebut belum mencukupi.

“Kita dengar Direktur RS sampaikan bahwa masih banyak ruangan yang kurang. Belum lagi nakes. Jadi memang perlu diperhatikan. Apalagi kesehatan ini merupakan prioritas,” tegasnya.

Karena itu, Madri berharap agar anggaran yang melonjak tahun ini benar-benar dimanfaatkan secara maksimal terutama untuk meningkatkan pembangunan fasilitas dan menambah jumlah nakes.

“Sehingga penting agar anggaran itu tidak terbuang percuma untuk program-program lain yang bukan merupakan program unggulan,” pintanya.

Terpisah, Direktur RS Pratama Talisayan, Andik Irwanto menjelaskan saat ini jumlah tempat tidur rawat inap di RS Talisayan hanya mencapai 38 unit. 

Jumlah itu pun masih berada di bawah standar untuk RSUD Tipe D, dengan jumlah tempat tidur 50 buah.

“Rinciannya di sana, ruang rawat inap dewasa sejumlah 15 unit, ruang anak 5 unit, ruang nifas 5 unit, isolasi menular udara 5 unit, isolasi umum 5 unit, dan perinatologi 3 unit,” ungkapnya.

Selain kekurangan ruang rawat inap, terdapat beberapa ruang lainnya yang juga masih dibutuhkan seperti ruang manajemen sejumlah 1 unit, gedung lab 1 unit, gudang alkes, kamar operasi, ruang UGD, dan rumah dinas dokter.

“Selama ini ruang rawat inap jadi kurang karena dipakai juga untuk ruang manajemen dan gudang alkes. Jadi memang perlu ditambah. Karena ketersediaan lahan masih cukup,” bebernya.

Tak hanya ruangan, diakuinya, jumlah nakes dan dokter spesialis di RS Pratama Talisayan masih belum mencukupi. Karena itu, penambahan tenaga kesehatan memang sangat dibutuhkan.

“Saat ini yang ada itu dokter spesialis bedah dan dokter spesialis kandungan. Yang baru bergabung dokter spesialis anastesi. Lagi nunggu surat izin ptaktek keluar dari Dinas Perizinan. Sedangkan dokter spesialis penyakit dalam dan anak masih belum terisi,” pungkasnya. (Adv/ed*)